Peluncuran Buku “Di Bawah Bayang-Bayang Patung Merlion”: Suara Pekerja Migran Indonesia Dalam Karya Sastra Peluncuran Buku “Di Bawah Bayang-Bayang Patung Merlion”: Suara Pekerja Migran Indonesia Dalam Karya Sastra

Peluncuran Buku “Di Bawah Bayang-Bayang Patung Merlion”: Suara Pekerja Migran Indonesia Dalam Karya Sastra


Singapura, 25 Mei 2025 — Dengan didukung KBRI Singapura, Komunitas Ikatan Persaudaraan Pekerja Migran Indonesia (IPPMI) bersama para penulis buku antologi Di Bawah Bayang-Bayang Patung Merlion menggelar acara peluncuran buku di KBRI Singapura pada 25 Mei 2025. Acara ini menjadi momentum penting yang menandai kontribusi nyata para PMI dalam ranah sastra dan literasi, sekaligus menjadi wadah ekspresi diri serta refleksi kehidupan di perantauan. 




Buku Di Bawah Bayang-Bayang Patung Merlion merupakan kumpulan tulisan dari para penulis yang seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal dan bekerja di Singapura. Mereka terdiri dari pekerja migran Indonesia, yang juga merupakan mahasiswa Universitas Terbuka (UT) di Singapura, dan siswa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Sekolah Indonesia Singapura (SIS). Karya-karya dalam buku ini menyajikan berbagai pengalaman, harapan, dan perjuangan para penulis dalam menjalani kehidupan di negeri rantau, sekaligus merekam dinamika emosional mereka dalam menghadapi berbagai tantangan sebagai diaspora Indonesia.

Peluncuran buku dihadiri oleh Staf Teknis Atase Ketenagakerjaan KBRI Singapura, Rima Diniah dan Pelaksana Tugas (Plt) Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Bianca Simatupang. Dalam sambutannya, Staf Teknis Atase Ketenagakerjaan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif komunitas PMI yang berhasil menghadirkan karya literasi yang tidak hanya menyentuh, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai perjuangan, keberanian, dan semangat juang. 

Sementara itu, Plt. Atdikbud KBRI Singapura dalam sambutannya menegaskan pentingnya pemberdayaan literasi bagi seluruh WNI di luar negeri. Ia menyambut baik kegiatan ini sebagai bagian dari penguatan budaya literasi yang menjadi salah satu fokus diplomasi kebudayaan Indonesia. 

Acara peluncuran berlangsung hangat dan penuh semangat. Para penulis yang hadir diberikan kesempatan untuk membacakan kutipan dari karya mereka, berbagi cerita di balik proses penulisan, serta berdiskusi dengan para hadirin. Kisah-kisah yang disampaikan banyak menggugah emosi – tentang kerinduan pada keluarga, tantangan bekerja di negeri orang, hingga semangat untuk terus belajar dan berkembang. 

Buku Di Bawah Bayang-Bayang Patung Merlion diharapkan menjadi inspirasi bagi para pekerja migran Indonesia di berbagai negara untuk terus mengekspresikan diri secara positif melalui media sastra dan seni. Lebih dari sekadar dokumentasi pengalaman, buku ini adalah pernyataan keberadaan: bahwa para PMI tidak hanya ada, tetapi juga berkarya dan memberikan makna. (penerangan KBRI Singapura)



Lebih baru Lebih lama