Wagub Kepri Nyanyang Haris, di antaranya didampingi Kepala Barenlitbang Aries Fhariandi, dan Kepala Diskominfo Hendri Kurniadi dalam pertemuan dengan Wamen Komunikasi dan Digital Nezar Patria di Jakarta, Jumat (25/7/2025). (Dokumen Diskominfo Kepri)
Jakarta- Kementrian
Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memberikan tanggapan positif terhadap
rencana Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk menuntaskan permasalahan
blankspot dan sinyal lemah serta pengembangan kawasan Artificial Intelligence
(AI) serta pusat data berskala nasional.
Sinyal "lampu hijau" disampaikan Wakil
Menteri Kominfo Nezar Patria usai menerima pemaparan Wakil Gubernur Kepri
Nyanyang Haris Pratamura dalam pertemuan di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat,
Jumat (25/7/2025).
Dalam pertemuan itu Wagub Nyanyang memaparkan dua
hal: penuntasan wilayah blankspot dan sinyal lemah di Kepri, serta peluang
investasi dalam pengembangan kawasan Artificial Intelligence (AI) dan pusat
data berskala nasional di Pulau Bintan.
Nyanyang menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi
Kepri telah mengidentifikasi 22 titik blankspot dan 124 daerah lemah sinyal
yang tersebar di lima kabupaten: Bintan, Anambas, Lingga, Natuna, dan Karimun.
Beberapa wilayah seperti Natuna dan Anambas yang
masuk kategori 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) membutuhkan prioritas
penanganan, termasuk juga Tambelan, Dabo, dan Lingga.
Wagub Nyanyang juga menyampaikan rencana ambisius
Pemprov Kepri untuk membangun kawasan AI dan pusat data nasional di Pulau
Bintan.
Lahan seluas 3.000 hektare telah disiapkan. Lokasi
dipilih merupakan lahan eks tambang yang memiliki potensi energi terbarukan
(air, solar, angin) serta memiliki akses langsung ke jaringan kabel laut
internasional.
“Ini bukan sekadar infrastruktur digital. Ini
adalah lompatan strategis agar Kepri menjadi beranda digital NKRI,” tegas
Nyanyang Haris.
Proyek ini juga akan mengintegrasikan pasokan
listrik hingga 1 gigawatt, klasifikasi data terbuka untuk layanan cloud pihak
ketiga, serta dukungan Program Revitalisasi Nasional (PRN) untuk pengembangan
energi di kawasan Tanjunguban dan Kijang.
Menkominfo Beri Dukungan
Foto bersama usai pertemuan. (Dokumen Diskominfo
Kepri)
Menanggapi usulan tersebut, Wakil Menteri Komdigi
Nezar Patria memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif Pemprov Kepri.
“Kami siap mendukung. Data dari Dinas Kominfo Kepri
sudah lengkap dengan koordinat lokasi. BAKTI Kominfo akan segera bergerak untuk
menindaklanjuti 22 titik Blindspot dan 124 daerah lemah sinyal,” ujar Nezar.
Menurutnya, percepatan penyediaan infrastruktur TIK
di wilayah 3T menjadi prioritas nasional dan selaras dengan agenda pemerataan
transformasi digital.
Sementara itu, Dirjen Teknologi Pemerintahan
Digital Komdigi, Mira Tayyiba, menegaskan bahwa pembangunan kawasan AI dan
pusat data tersebut merupakan proyek strategis yang sepenuhnya dibiayai oleh
sektor swasta, namun Pemda tetap harus dilibatkan secara aktif.
“Pemerintah daerah kami dorong untuk memperoleh
kontribusi minimal 15 persen dari total nilai investasi. Ini bentuk kolaborasi
yang adil antara pusat, daerah, dan swasta,” ujar Mira.
Ia juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi
hijau dalam operasionalisasi proyek.
“Pembangunan data center harus berbasis energi
terbarukan dan sistem pendingin yang efisien. Kebutuhan daya untuk pemrosesan
AI sangat besar, sehingga pendekatan ramah lingkungan menjadi mutlak,”
tutupnya. (zah/Diskominfo)